Senin, 03 Maret 2008

SISTEM SARAF

Sistem saraf pada manusia dibagi menjadi tiga, yaitu saraf otak, saraf sumsum tulang belakang, dan saraf tepi. Saraf otak dan saraf sumsum tulang belakang adalah saraf pusat. Pada saraf tepi, saraf menghubungkan antara saraf pusat dengan indera dan otot. Saraf otak ibarat chip dalam komputer. Sistem saraf sendiri merupakan cabang dari sistem koordinasi selain sistem hormon dan sistem otot (wikipedia).

Saraf adalah serat-serat yang menghubungkan organ-organ tubuh dengan sistem saraf pusat (yakni otak dan sumsum tulang belakang) dan antar bagian sistem saraf dengan lainnya. Saraf membawa impuls dari dan ke otak atau pusat saraf. Saraf adalah bagian dari sistem saraf periferal. Saraf aferen membawa sinyal sensorik ke sistem saraf pusat, sedangkan saraf eferen membawa sinyal dari sistem saraf pusat ke otot-otot dan kelenjar-kelanjar. Sinyal tersebut seringkali disebut impuls saraf, atau disebut potensial akson.


Sistem Saraf Pusat
meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.

Ketiga lapisan membran meningen dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.
  1. Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.
  2. Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
  3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme.
    Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:1. badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)2. serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat

Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
1. Otak
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol

a. Otak besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.

b. Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.


c. Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
d. Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsumtulang belakang.

e. Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

2. Sumsum Tulang Belakang (medulla spinalis)
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.
Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls yang berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden.

Sistem Saraf Tepi

terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.

1. Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:

  1. Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8
  2. lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12
  3. empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan 10.

Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.
Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus.


Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut: a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma.b.Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan. c. Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.

2. Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.

Kerja Saraf Parasimpatis

  • mengecilkan pupil
  • menstimulasi aliran ludah
  • memperlambat denyut jantung
  • menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
  • mengerutkan kantung kemih

Kerja Saraf Simpatis

  • meningkatkan denyut jantung
  • vasokonstriksi pembuluh darah
  • dilatasi bronkus
  • memperlambat peristaltik usus

SISTEM PENCERNAAN

Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut:
  1. menerima makanan - memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan)
  2. menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
  3. membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.
Saluran pencernaan adalah sebuah tabung berlekuk melintang sepanjang sekitar 7 m, tempat lewat makanan saat makanan terurai. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

Mulut, tenggorokan & kerongkongan
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem pernafasan. bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Saluran dari kelenjar liur di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang mengalirkan isinya ke dalam mulut.
Di dasar mulut terdapat lidah, yang berfungsi untuk merasakan dan mencampur makanan. di belakang dan dibawah mulut terdapat tenggorokan (faring).

Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung. pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. penciuman lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau. makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna.
Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan bakteri yang bisa menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan lainnya. ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung.
Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis. epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung. kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir.
Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung. makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik yang disebut dengan peristaltik.


lambung
Makanan turun melalui oesophagus ke lambung. Di sana, dalam waktu bisa sampai 5 jam, dilumat dan diurai sebagian oleh cairan pencerna sampai menjadi zat semi-cair (chyme).

lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum.

makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup.

dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.

sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:
- lendir
- asam klorida
- prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).

lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim. setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteri helicobacter pylori atau karena aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.

asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein.

keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
pelepasan asam dirangsang oleh:
- saraf yang menuju ke lambung
- gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung)
- histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).

Fungsi HCI Lambung :
1.Merangsang keluamya sekretin
2.Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
3.Desinfektan
4.Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empdu mengeluarkan getahnya.
pepsin bertanggungjawab atas pemecahan sekitar 10% protein. pepsin merupakan satu-satunya enzim yang mencerna kolagen, yang merupakan suatu protein dan kandungan utama dari daging.

hanya beberapa zat yang bisa diserap langsung dari lambung (misalnya alkohol dan aspirin) dan itupun hanya dalam jumlah yang sangat kecil.

usus halus
lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.

makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus.

jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati.

cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter oddi) merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan.
gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.
Beberapa senti pertama dari lapisan duodenum adalah licin, tetapi sisanya memiliki lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang lebih kecil (mikrovili).
vili dan mikrovili menyebabkan bertambahnya permukaan dari lapisan duodenum, sehingga menambah jumlah zat gizi yang diserap.
Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah duodenum, terdiri dari jejunum dan ileum.

Bagian ini terutama bertanggungjawab atas penyerapan lemak dan zat gizi lainnya.
Penyerapan ini diperbesar oleh peranannya yang luas karena terdiri dari lipatan-lipatan, vili dan mikrovili.
Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

Kepadatan dari isi usus berubah secara bertahap, seiring dengan perjalanannya melalui usus halus. di dalam duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan keasaman lambung. ketika melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair karena mengandung air, lendir dan enzim-enzim pankreatik.
Pankreas
pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar:
- asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
- pulau pankreas, menghasilkan hormon.
pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran ke dalam duktus pankreatikus. duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum.

enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif.

enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

3 hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:
- insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah
- glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah
- somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan glukagon).

hati
hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.

zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.

darah diolah dalam 2 cara:
- bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang
- berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat digunakan oleh tubuh.

hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

hati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan. sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan untuk membuat empedu. hati juga menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu


kandung empedu & saluran empedu
empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, yang selanjutnya bergabung membentuk duktus hepatikus umum. saluran ini kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari kandung empedu (duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu umum. duktus pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam duodenum.

sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati. makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu berkontraksi. sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.

empedu memiliki 2 fungsi penting:
- membantu pencernaan dan penyerapan lemak
- berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:
- garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak untuk membantu proses penyerapan
- garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan isinya
- bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan
- obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh
- berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.

garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan kembali ke dalam empedu. sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik.
seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari. dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon). di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja.


usus besar
usus besar terdiri dari:
- kolon asendens (kanan)
- kolon transversum
- kolon desendens (kiri)
- kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).

apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus.

usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja.
ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat.

banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin k.

bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.
Peristaltik
Makanan didorong sepanjang saluran pencernaan oleh serangkaian kontraksi otot yang disebut peristaltik. Semua dinding saluran pencernaan dilapisi dengan otot lembut. Untuk menggerakkan segumpal makanan (bolus) maju, otot-otot di belakang makanan berkontraksi sementara otot di depannya mengendur.

Gelombang peristaltikUntuk menggerakkan makanan melalui saluran pencernaan, otot-otot di dinding berkontraksi dan mengendur berturutan. Hal itu disebut gelombang peristaltik.
rektum & anus
rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar.orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar.

anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
Sumber:
LiZa

SISTEM KARDIOVASKULER

Sistem kardiovaskuler berfungsi mengedarkan darah ke seluruh tubuh, membawa oksigen dan gizi ke semua jaringan tubuh dan mengangkut semua zat buangan. Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung dan pembuluh darah.

JANTUNG
Jantung berfungsi sebagai pompa darah ke seluruh tubuh. Jantung tersusun dari otot yang disebut myocardium. Dari seluruh tubuh, darah mengalir melalui vena cava superior dan inferior ke dalam right atrium, lalu ke right ventrikel melalui tricucpidalis valve, yang memompa darah ke arteri pulmonalis menuju paru. Pada paru terjadi proses pertukaran gas sehingga darah yang teroksigenasi mengalir melalui vena pulmonalis dan masuk ke left atrium,kemudian diteruskan ke left ventrikel melalui mitral valve. Selanjutnya darah dipompa ke aorta dan kemudian beredar ke seluruh tubuh.




PEMBULUH DARAH

Pembuluh darah merupakan keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri, arteriola, kapiler, venula dan vena. Pembuluh arteri berdinding tebal, berotot, dan elastis untuk menahan tingginya tekanan darah yang dipompa dari jantung. Vena yang membawa darah kembali ke jantung, berdinding lebih tipis dan mudah teregang, memungkinkannya mengembang dan membawa darah berjurnlah besar saat tubuh sedang beristirahat. Dinding dalam pada banyak vena mempunyai lipatan yang berperan sebagai katup searah untuk mencegah darah bergerak ke arah yang salah.

PEREDARAN DARAH




Evelyn. Anatomi Fisiologis untuk Paramedis


LiZa

Minggu, 02 Maret 2008

SISTEM RESPIRASI

Respirasi adalah proses pengambilan oksigen oleh tubuh, untuk memproduksi energi dan membuang karbon dioksida, bahan buangan yang utama.

Hirupan udara dari hidung atau mulut mengalir melalui trachea (saluran pernafasan atas) ke bronchi (saluran pernafasan bawah), lalu ke bronchiola (saluran lebih halus) di paru-paru. Bronchiola berujung di kantung-kantung yang disebut alveoli, yang dikelilingi oleh pembuluh-pembuluh darah. Di sini oksigen memasuki darah dan karbon dioksida memasuki paru-paru untuk dihembuskan keluar.

Bernafas digerakkan oleh diafragma (sebuah otot) dan otot-otot intercostal.

Sistem respirasi juga mencakup pharynx (tenggorokan), larynx (kotak­suara), dan epiglottis. Tonsil dan adenoid di pharynx berperan membantu melawan infeksi. Larynx mengandung benang-benang suara, yang bergetar untuk menghasilkan suara. Epiglottis menyekat trakhea di saat menelan.



Cara kerja pernafasan

Bernafas adalah kegiatan tubuh menarik dan mengeluarkan udara. Aliran udara masuk dan keluar tubuh terjadi karena udara bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Untuk menarik nafas, diafragma dan otot-otot di sekitar rusuk berkontraksi, membuat rongga dada lebih besar. Akibatnya, tekanan di paru-paru turun sampai di bawah tekanan atmosfer, sehingga udara terhisap masuk ke paru-paru. Untuk menghembus, otot-otot tersebut mengendur dan mengurangi volume paru-­paru. Tekanan udara di paru-paru menjadi lebih tinggi dari atmosfer, membuat udara keluar dari paru-paru.





Pertukaran gas dalam tubuh

Jaringan tubuh senantiasa mengambil oksigen dari darah dan melepas karbon dioksida ke dalam darah. Oksigen dihirup ke dalam paru-paru dan melalui alveoli (kantung-halus) memasuki pembuluh darah (kapiler), di mana is terikat oleh sebuah zat yang disebut haemoglobin di dalam sel darah merah.Sementara itu, karbon dioksida berpindah dari plasma darah (bagian cairan dari darah) ke alveoli untuk dihembuskan keluar. Pada kapiler­kapiler di jaringan, sel darah merah melepaskan oksigen, sedangkan karbon dioksida meresap ke plasma.

Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.
Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan 19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah.


Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia :

1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2
2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2
3. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2
4. Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2


Sumber:





LiZa

LUKA

Setiap orang pasti pernah mengalami luka, baik luka ringan ataupun luka berat. Dari hanya menimbulkan kemerahan di kulit, melepuh, hingga menyebabkan kerusakan parah pada jaringan kulit. Rasa nyeri terjadi bila kerusakan pada bagian luar kulit, tapi bila kerusakannya lebih berat malah rasa nyeri tidak timbul. Ini dikarenakan sel-sel saraf yang menghantarkan rasa nyeri ke otak, telah rusak.

Jenis-jenis Luka:

  1. Luka Bersih, adalah luka yang tidak terdapat inflamasi dan infeksi, tidak melibatkan saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan saluran perkemahan.

  2. Luka Bersih Terkontaminasi, adalah luka bedah yang melibatkan saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan saluran perkemahan. Luka tidak menunjukkan tanda infeksi.

  3. Luka terkontaminasi, adalah luka terbuka, segar, luka kecelakaan, dan luka bedah yang berhubungan dengan saluran pencernaan. Luka menunjukkan tanda infeksi.

  4. Luka kotor, adalah luka lama, luka kecelakaan yang mengandung jaringan mati dan luka dengan tanda infeksi seperti nanah.

Tahap Penyembuhan Luka.

  1. Tahap Inflamasi, berlangsung selama 3-4 hari setelah luka terjadi. Pada tahap ini terjadi proses penghentian darah (homeostasis) dan pada akhirnya luka tampak kemerahan dan bengkak.

  2. Tahap Proliferasi, berlangsung dari hari ke-3 atau 4 sampai hari ke-21. Mulai terbentuk kolagen (substansi protein yang menambah tegangan permukaan dari luka) sehingga terbentuk jaringan lunak dan mudah pecah (granulasi).

  3. Tahap Maturasi, dimulai hari ke-21 dan berakhir 1-2 tahun. Kolagen menjalin dirinya , menyatukan dalam struktur yang lebih kuat. Bekas luka menjadi kecil, kehilangan elastisitas dan meninggalkan garis putih.

Cara Penanganan Luka di Rumah

  1. Bersihkan luka dengan air mengalir, ingat jangan menggunakan air es untuk mengompres luka terutama apabila luka bakar

  2. Bila luka ringan (hanya kemerahan), olesi luka dengan salep luka apabila tidak ada salep maka cukup didiamkan saja

  3. Bila pada luka timbul gelembung, maka dilarang untuk memecahkan gelembung tersebut dan tidak boleh diberi apa (misalnya kecap dsb). Pemecahan gelembung akan menyebabkan luka terbuka dan pemberian bahan-bahan lain terhadap luka sehingga meningkatkan resiko infeksi
  4. Bila luka mengeluarkan darah, maka hentikan perdarahan dengan cara menekan luka dengan menggunakan kain bersih dan posisikan luka lebih tinggi dari dada (jantung), kemudian segera bawa ke pelayanan kesehatan terdekat.

Cara Penanganan Luka di Rumah sakit

  1. Prinsip perawatan luka adalah steril
  2. Pembersihan luka dilakukan dengan menggunakan NaCl 0,9% dari dalam menuju keluar area luka secara sirkuler (melingkar) atau dengan satu kali usapan saja.
  3. Bila luka kering maka tutup luka dalam keadaan kering pula, dan apabila luka basah maka tutup luka dengan kompres NaCl 0,9%.
  4. Perawatan luka dilakukan setiap hari.

LiZa

VITAMIN

Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.

Vitamin berdasarkan kelarutannya di dalam air :
1. Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C
2. Vitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K


Vitamin A
Fungsi dalam tubuh:

Sangat berperan dalam menjaga bola mata untuk tetap membantu proses penglihatan, sangat dibutuhkan oleh anak kecil saat pertumbuhan karena juga membantu proses pertumbuhan tulang dan gigi serta membantu dan menjaga kulit dan selaput lendir tidak mudah kering.

Dampak kekurangan:
Mata dan semua selaput lendir mudah mengering serta kulit terlihat menjadi lebih kasar permukaannya, kulit ari mudah mengelupas, terjadi rabun malam jika sangat kekurangan, pertumbuhan tulang dan gigi terganggu, gigi mudah rusak atau membusuk.
Sumber makanan:
Telur, hati, susu, sayuran hijau dan margarine
Kebutuhan:
Vitamin ini tidak mudah larut dalam air tetapi larut dalam lemak sehingga vitamin ini dapat disimpan dalam tubuh misal dibawah permukaan kulit ataupun dalam bola mata.
Kebutuhan: 5.000 IU/hari.
Vitamin B1 [tiamin]
Fungsi dalam tubuh:
Menimbulkan nafsu makan dan membantu penggunaan karbohidrat dalam tubuh dan sangat berperan dalam sistem saraf.
Dampak kekurangan:
Timbulnya penyakit beri-beri, mudah kejang pada kaki, syarat dan otot selalu dalam kondisi lemah serta mudah bingung, jatung mudah bengkak.
Sumber makanan:
Daging, hati, daging ayam, ikan, susu, roti, nasi, tepung
Kebutuhan:
Vitamin ini adalah jenis vitamin yang larut dalam air dan kelebihan akan semua jenis vitamin B akan dibuang melalui aii seni karena vitamin mudah rusak dan tidak berguna lagi. Maka perlu adanya kebutuhan rutin setiap hari paling tidak 1,5 mg/hari
Vitamin B2 [riboflavin]
Fungsi dalam tubuh:
Berperan dalam produksi tenaga atau energi dalam sel dan jaringan dan sangat membantu dalam memperbaiki kondisi kulit dan mata.
Dampak kekurangan:
Terjadi gangguan pada kulit khususnya disekitar hidung dan bibir serta mudahnya pecah-pecah di sudut bibir, mata lebih berkurang kepekaannya dari cahaya yang masuk ke mata.
Sumber makanan:
Daging, telur, hati, daging ayam, ragi, ikan, susu,sayuran hijau, roti, nasi, tepung.
Kebutuhan:
Masih dalam likungan vitamin B yang mudah larut dalam air dengan kebutuhan 1,7 mg.
Vitamin B3 [niasin]
Fungsi dalam tubuh:
Berperan dalam membentuk nafsu makan yang baik, membantu proses pencernaan, membantu sintesa lemak, pemapasan janingan dan penggunaan karbohidrat oleh tubuh, memperbaiki lapisan kulit, saraf, dan saluran pencernaan.
Dampak kekurangan:
Mudah kebingungan dan mudah marah, lidah jadi licin, pellagra/kerusakan pada kuit, terjadi diare.
Sumber makanan:
daging, telur, hati, daging ayam, ragi, ikan, susu, sayuran hijau, roti, nasi, tepung
Kebutuhan:
20 mg/hari.
Vitamin B6 [piridoksin]
Fungsi dalam tubuh:
Berperan mengatur dalam penggunaan protein, lemak, karbohidrat dan berperan pembaruan sel darah merah.
Dampak kekurangan:
Terjadi pecah-pecah disudut bibir, kerusakan kulit, mudah mual-mual, lidah tidak kasar, mudah pening, anemi, mudah kena penyakit batu ginjal, terjadi sawan pada anak kecil.
Sumber makanan:
Daging, telur, hati, daging ayam, ragi, ikan, susu, sayuran hijau, roti, nasi, tepung
Kebutuhan: 2 mg/hari.
Vitamin B12 [kobalamin]
Fungsi dalam tubuh:
Membantu pembentukan sel darah merah sehingga mencegah anemia dan memelihara sistim saraf.
Dampak kekurangan:
Menyebabkan nafsu makan hilang sehingga berat badan cepat turun dratis, mudah sakit perut dan sulit buang air besar serta terjadi diare, lidah terasa seperti terbakar, depresi dan sering atau mudah marah.
Sumber makanan:
Daging hewani (ayam, sapi, kambing dll), telur, hati, ikan, susu
Kebutuhan: 6 mcg/hari.
Vitamin Biotin:
Fungsi dalam tubuh:
Punya peran dalam membentuk dan menggunakan asam lemak serta membantu dalam pengunaan karbohidrat.
Dampak kekurangan:
Mudah mual, lelah dan depresi serta berkurangnya nafsu makan pada penderita.
Sumber makanan;
Daging, telur, hati, daging ayam, ragi, ikan, susu,sayuran hijau, roti, nasi, tepung
Kebutuhan: 300 mcg/hari.
Vitamin Folasin [asam folat]
Fungsi dalam tubuh:
Berperan dalam membantu pembentukan darah, berperan dalam fungsi berbagai jenis enzym dan sistem biokimia tubuh lainnya. Berfungsi dalam mempertahankan kesehatan kulit dan rambut serta mempertahankan kesehatan sistem pencernaan.
Dampak kekurangan:
Anemi, lidah tidak kasar, mudah diare.
Sumber makanan:
Daging, telur, hati, daging ayam, ragi, ikan, susu,sayuran hijau, roti, nasi, tepung
Kebutuhan: 400 mcg/hari.
Vitamin C [asam askorbat]
Fungsi dalam tubuh:
Berperan dalam membentuk senyawa kimiawi yang berfungsi sebagai perekat antar sel-sel, berperan sekali dalam penyembuhan luka, memperkuat aliran darah dan membantu penyerapan zat besi, juga memperkuat daya tahan terhadap infeksi terhadap tubuh.
Dampak kekurangan;
Mudah terkena sariawan di sekitar mulut (bibir, lidah, tenggorokan, gusi) dan perut atau sering disebut panas dalam, degenerasi otot, bila terjadi luka sangat sulit kering dibekas lukanya, permukaan kulit menjadi kasar.
Sumber makanan:
Buah-buahan segar, sayuranKebutuhanVitamin C juga mudah larut dalam air dan kelebihannya dibuang bersama air seni.
Kebutuhan: 60 mg/hari.
Vitamin D
Fungsi dalam tubuh:
Sangat dibutuhkan oleh anak-anak dimasa pertumbuhan maupun orang lanjut usia karena sangat membantu penyerapan kalsium dari zat makanan sekaligus membentuk kalsium dan fosfor pada tulang dan gigi.
Dampak kekurangan:
Dampak paling terlihat pada seorang lanjt usia karena terjadi keropos tulang sering mengalami kejang-kejang dan terjadi deformasi tulang. Sedang anak-anak kekurangan vitamin D menyebabkan lambatnya pertumbuhan, terjadi pembengkokkan tulang, tonjolan di perut serta terjadinya pertumbuhan gigi yang tumpang tindih atau merenggang.
Sumber makanan:
Kuning telur, susu, ikan lautKebutuhanVitamin ini larut dalam lemak
Kebutuhan: 400 IU/hari
Vitamin E
Fungsi dalam tubuh:
Membantu mengamankan vitamin A dan asam Iemak tak jenuh dan kerusakan karena oksigen dan membantu pengeringan luka.
Dampak kekurangan:
Rusaknya sel darah meral (Pada hewan ditemui penyakit pada otot, degenerasi hati, gagalnya repnoduksi). Perdarahan.
Sumber makanan:
Gandum, nasi, minyak sayur
Kebutuhan: 30 IU/hari
Vitamin K
Sumber makanan:
susu, kuning telur, sayuran segar, dkk

Dampak Kekurangan:
darah sulit membeku bila terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam tubuh, dan sebagainya

Sumber :
hthttp://organisasi.org
http://www.keluargasehat.com/

Liza

Senin, 25 Februari 2008

DIARE

APA ITU DIARE
Diare atau gastroenteritis (GE) adalah suatu infeksi usus yang menyebabkan keadaan feses bayi encer dan/atau berair, dengan frekuensi lebih dari 3 kali perhari, dan kadang disertai muntah. Muntah dapat berlangsung singkat, namun diare bisa berlanjut sampai sepuluh hari.Pada banyak kasus, pengobatan tidak diperlukan. Bayi usia sampai enam bulan dengan diare dapat terlihat sangat sakit, akibat terlalu banyak cairan yang dikeluarkannya.

JENIS DIARE
Penatalaksanaan diare bergantung pada jenis klinis penyakitnya, yang dengan mudah ditentukan saat anak pertama kali sakit. Pemeriksaan laboratorium tidak diperlukan.

Empat jenis klinis :
  1. Diare akut bercampur air (termasuk kolera) yang berlangsung selama beberapa jam/hari: bahaya utamanya adalah dehidrasi, juga penurunan berat badan jika tidak diberikan makan/minum
  2. Diare akut bercampur darah (disentri): bahaya utama adalah kerusakan usus halus (intestinum), sepsis (infeksi bakteri dalam darah) dan malnutrisi (kurang gizi), dan komplikasi lain termasuk dehidrasi.
  3. Diare persisten (berlangsung selama 14 hari atau lebih lama): bahaya utama adalah malnutrisi (kurang gizi) dan infeksi serius di luar usus halus, dehidrasi juga bisa terjadi.
  4. Diare dengan malnutrisi berat (marasmus atau kwashiorkor): bahaya utama adalah infeksi sistemik (menyeluruh) berat, dehidrasi, gagal jantung, serta defisiensi (kekurangan) vitamin dan mineral.


MENGAPA DIARE BERBAHAYA?
Diare menyebabkan kehilangan garam (natrium) dan air secara cepat, yang sangat penting untuk hidup. Jika air dan garam tidak digantikan cepat, tubuh akan mengalami dehidrasi. Kematian terjadi jika kehilangan sampai 10% cairan tubuh. Diare berat dapat menyebabkan kematian.


PENATALAKSANAAN
Anak dengan diare ringan dapat dirawat di rumah. Penatalaksanaan yang utama adalah menjaga agar asupan cairannya tercukupi, yaitu dengan memastikan anak tetap minum. Cairan ini dibutuhkan untuk menggantikan cairan yang hilang lewat muntah ataupun diare. Cairan sangat penting untuk diberikan, bahkan bila diare bertambah buruk.
Jangan berikan obat yang dapat mengurangi muntah atau diare. Obat-obatan itu tidak berguna dan berbahaya.
Berikan sedikit cairan namun sering. Berikan cairan semulut penuh setiap 15 menit sekali, hal ini baik diberikan untuk anak anda yang sering muntah.

HAL PENTING YANG HARUS DIINGAT

  • Bayi dan anak kecil mudah mengalami dehidrasi, oleh karena itu mereka butuh cairan yang diberikan sedikit namun sering.
  • Bayi berusia di bawah enam bulan dengan diare perlu diperiksa oleh dokter setelah 6-12 jam penanganan diare.
  • Beri minum setiap kali bayi muntah. Tetap berikan ASI untuk bayi yang masih menyusui. Bagi bayi yang minum susu formula, susu tetap diberikan sampai lebih dari 12-24 jam.
    Berikan anak yang lebih besar satu cangkir (150-200 ml) cairan untuk setiap muntah banyak atau diare.
  • Teruskan pemberian makanan jika anak anda masih mau makan. Jangan sampai anak tidak mendapat asupan makanan sama sekali dalam 24 jam.
  • Bayi atau anak anda sangat infeksius, jadi cuci tangan sampai bersih dengan sabun dan air hangat, khususnya sebelum memberi makan dan sesudah mengganti popok atau celana.
  • Pisahkan anak atau bayi yang terkena diare dari anak atau bayi lain sebisa mungkin, sampai diare berhenti.


TANDA-TANDA DEHIDRASI
Derajat dehidrasi dinilai dari tanda dan gejala yang menggambarkan kehilangan cairan tubuh. Pada tahap awal, yang ada hanya mulut kering dan rasa haus. Seiring meningkatnya dehidrasi, muncul tanda-tanda seperti: meningkatnya rasa haus, gelisah, elastisitas (turgor) kulit berkurang, membran mukosa kering, mata tampak cekung, ubun-ubun mencekung (pada bayi), dan tidak adanya air mata sekalipun menangis keras.
Dehidrasi minimal atau tanpa dehidrasi (kehilangan < 3% cairan tubuh)
Status mental: baik, waspada
Rasa haus: minum baik, mungkin menolak cairan
Denyut nadi: normal
Kualitas kecukupan isi nadi: normal
Pernapasan: normal
Mata: normal
Air mata: ada
Mulut dan lidah: lembap (basah)
Elastisitas kulit: cepat kembali setelah dicubit
Pengisian kapiler darah: normal
Suhu lengan dan tungkai: hangat
Produksi urin: normal sampai berkurang
Dehidrasi ringan sampai sedang (kehilangan 3 – 9% cairan tubuh)
Status mental: normal, lesu, atau rewel
Rasa haus: haus dan ingin minum terus
Denyut nadi: normal sampai meningkat
Kualitas kecukupan isi nadi: normal sampai berkurang
Pernapasan: normal; cepat
Mata: agak cekung
Air mata: berkurang
Mulut dan lidah: kering
Elastisitas kulit: kembali sebelum 2 detik
Pengisian kapiler darah: memanjang (lama)
Suhu lengan dan tungkai: dingin
Produksi urin: berkurang
Dehidrasi berat (kehilangan > 9% cairan tubuh)
Status mental: lesu, sampai tidak sadar
Rasa haus: minum sangat sedikit, sampai tidak bisa minum
Denyut nadi: meningkat, sampai melemah pada keadaan berat
Kualitas kecukupan isi nadi: lemah, sampai tidak teraba
Pernapasan: dalam
Mata: sangat cekung
Air mata: tidak ada
Mulut dan lidah: pecah-pecah
Elastisitas kulit: kembali setelah 2 detik
Pengisian kapiler darah: memanjang (lama), minimal
Suhu lengan dan tungkai: dingin, biru
Produksi urin: minimal (sangat sedikit)


PENANGANAN DI RUMAH

  1. Pemberian makanan bayi
    Jika ibu menyusui, ASI terus diberikan dan diberikan lebih sering. Bayi dengan susu formula boleh diberikan cairan rehidrasi oral selama 12 jam pertama, setelah itu dilanjutkan dengan pemberian susu formula lebih sedikit dari jumlah yang biasa diberikan, namun diberikan lebih sering.
  2. Cairan Rehidrasi Oral (CRO)/Clear fluid
    Anak dengan diare harus terus minum CRO atau clear fluid. CRO yang kita kenal bisanya oralit (dalam bentuk kantung sachet dengan atau tanpa rasa tambahan) atau CRO khusus anak (yang tersedia dalam kemasan botol plastik dengan aneka rasa). Cairan tersebut dapat dibeli di apotek atau toko obat, tapi bila tidak tersedia dapat diberikan CRO lain seperti yang disebutkan di bawah ini. Untuk bayi hingga usia sembilan bulan, pembuatan CRO harus menggunakan air mendidih yang telah didinginkan.
    CARA MEMBUAT CRO
    Oralit: Satu sachet dilarutkan dengan dua gelas (400 ml) air
    Larutan gula: Satu sendok makan gula dilarutkan dengan dua gelas (200 ml) air
    Limun (bukan yang rendah kalori): satu gelas limun dilarutkan dgn 4 gelas (800mL) air
    Jus Buah: Satu gelas jus dilarutkan dengan empat gelas (800 ml) air

PERHATIAN: Minuman mengandung gula harus diencerkan, karena terlalu banyak gula pada bayi kecil dapat memperberat diare.

MAKANAN
Anak awalnya akan menolak bila diberi makan. Hal ini bukan masalah selama CRO tetap diberikan. Anak dapat diberikan makanan apa saja yang mereka suka, dan berikan setiap kali mereka ingin makan, dan jenis makanan tidak dibatasi. Anak tidak boleh berhenti makan lebih dari 24 jam.

KE RUMAH SAKIT BILA
Anak tidak mau minum dan tetap muntah dan diare.
Anak dengan diare yang sangat banyak (8-10 kali atau 2-3 kali diare dalam jumlah yang banyak), atau diare berlangsung lebih dari sepuluh hari.
Anak muntah terus-menerus dan tidak bisa menerima asupan cairan.
Anak dengan gejala dehidrasi yaitu TIDAK/JARANG KENCING, PUCAT, BERAT BADAN TURUN, KAKI DAN TANGAN DINGIN, MATA CEKUNG, ATAU SUSAH BANGUN.
Anak dengan sakit perut hebat.

Sumber: http://www.sehatgroup.web.id/guidelines/isiGuide.asp?guideID=7 http://www.rehydrate.org http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/rr5216a1.htm http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/rr5216a1.htm#tab1

Create by LiZa